Rincian Modal Perjuangan Rumah Makan Sampai Buka Dan Persiapannya

Usaha rumah makan atau restoran merupakan jenis bisnis yang sudah tak absurd lagi di masyarakat Indonesia. Bisnis ini sangat menjanjikan semenjak jaman dulu hingga sekarang. Dengan alasan, setiap insan membutuhkan makan dan minum setiap hari sebagai kebutuhan dasar alami manusia. Oleh karenanya, bisnis rumah makan akan selalu menguntungkan. Ada beberapa macam konsep perjuangan rumah makan. Seperti rumah makan sederhana, lesehan, lalapan dan prasmanan. Namun untuk membuka bisnis rumah makan tidak mudah. Dibutuhkan beberapa persiapan dalam memulai perjuangan rumah makan biar bisnis ini berjalan lancar dan menguntungkan terutama dari segi modal usaha.

Rincian Modal Awal Usaha Rumah Makan hingga Buka
Berikut ini rincian modal awal perjuangan rumah makan hingga siap buka dan beroperasi, antara lain:
1.Etalase dan meja panjang untuk tempat makan konsumen harga Rp 1 juta
2.Perlengkapan memasak menyerupai wadah lauk pauk dan sayur harga Rp 200 ribu
3.Peralatan masak di dapur harga Rp 800 ribu
4.Bahan baku sekitar Rp 8 juta
5.Biaya transportasi harga Rp 500 ribu
6. Biaya keamanan, retribusi dan biaya kebersihan harga Rp 500 ribu perbulan
7.Biaya tabung gas harga Rp 200 ribu
8.Perlengkapan perjuangan menyerupai plastik bungkus dan kertas bungkus harga Rp 400 ribu
9. Biaya lain-lain harga Rp 400 ribu

Kaprikornus modal usaha yang diharapkan dalam membuka perjuangan rumah makan secara sederhana sekitar Rp 12 juta. Estimasi keuntungan bersih bisnis rumah makan sanggup mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
 Usaha rumah makan atau restoran merupakan jenis bisnis yang sudah tak absurd lagi di masya Rincian Modal Usaha Rumah Makan hingga Buka dan Persiapannya

Persiapan Membuka Rumah Makan
Penulis mempunyai sebuah lahan kosong di pinggir jalan raya yang strategis dengan pemandangan alam hamparan sawah di desa. Kalau dijadikan perjuangan warung atau rumah makan konsep sederhana, lesehan dan prasmanan akan sangat tepat. Dan sanggup menjadi usaha yang laku di kampung. Seperti yang penulis saksikan di kawasan Karawang dan Purwakarta. Yang penting kunci kesuksesan perjuangan rumah makan yakni persiapan perjuangan yang matang.

Berikut ini persiapan dalam membuka rumah makan yang harus diperhatikan supaya perjuangan dalam bidang masakan ini berjalan mulus dan menjanjikan, antara lain:

Menu Makanan dan Minuman
Hal pertama yang harus dipersiapkan yakni menentukan hidangan kuliner dan minuman yang akan dihidangkan dalam rumah makan. Pilihlah hidangan kuliner dan minuman yang digemari oleh para konsumen. Misalnya aneka gorengan, olahan dari ayam menyerupai ayam bakar atau opor ayam, olahan dari tempe dan tahu, kuliner dari olahan telur dan masakan lain sebagainya yang disukai banyak orang. Silahkan anda cari sendiri untuk menambahkannya supaya rumah makan anda laku cantik diserbu para pembeli.

Lokasi Strategis
Setiap bisnis apapun memerlukan lokasi yang strategis termasuk perjuangan rumah makan. Salah satu ciri tempat yang cocok dijadikan rumah makan yakni persimpangan jalan atau tempat itu ramai dilalui banyak orang baik pejalan kaki atau pengguna kendaraan bermotor. Untuk mendapat tempat menyerupai itu biasanya harus menyewa tempat dengan biaya sewa yang tidak mengecewakan mahal. Oleh lantaran itu, untuk menekan pengeluaran perjuangan rumah makan bagi pemula salah satu caranya yakni membuka rumah makan di depan atau halaman rumah. Mungkin ada ruangan kosong di depan rumah sahabat yang sanggup dijadikan rumah makan lesehan atau prasmanan.

Kebersihan
Salah satu hal yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan perjuangan rumah makan yakni duduk kasus kebersihan. Setiap orang yang hendak menjadi konsumen restoran dan rumah makan, ia akan bertanya kepada diri sendiri apakah rumah makan ini bersih, higienis, apik, halal dan sehat. Oleh lantaran itu, pastikan anda mengolah kuliner dari awal produksi secara bersih dan higienis. Pilihlah materi baku sayuran dan materi lauk pauk yang masih segar dengan cara higienis, bersih dan halal menurut syariah Islam.

Pernah ada bencana atau pengalaman jelek seorang pengusaha rumah makan yang sukses di bidang masakan dan laku keras di kawasan Sumedang. Suatu hari secara tak sengaja ia mencuci piring di sebuah selokan dekat rumah makan miliknya. Saat itu masyarakat yang melihatnya merasa jijik mengetahui cara membersihkan piring yang tak higienis. Tersebarlah keburukan itu. Sejak itulah perjuangan rumah makannya menjadi sepi pengunjung hingga bangkrut.  

Pastikan pula hidangan kuliner dan minuman yang disajikan dalam rumah makan dalam keadaan segar dan tidak basi. Penulis pernah makan di sebuah rumah makan di kawasan Subang dan Sumedang. Nasi dan lauk pauk yang dihidangkan yakni nasi dan hidangan pendamping kemarin yang diolah lagi. Setelah penulis menyantapnya, perut terasa mual hingga penulis muntah beberapa kali. Hal ini menciptakan penulis kapok mengunjungi rumah makan tersebut. Kaprikornus pastikan hidangan makanan, nasi dan minuman dalam keadaan sangat segar dan tidak basi.

Penulis juga pernah mengunjungi sebuah perjuangan rumah makan yang di luar banyak kandang burung. Jelas ini juga akan mengakibatkan keraguan dalam konsumen. Jangan-jangan kuliner dan masakan yang disajikan dalam keadaan tak bersih lantaran sanggup saja kotoran dan bulu-bulu dari burung di depan rumah makan tersebut beterbangan dan melekat ke masakan yang dijualnya. Hal ini sanggup menjadikan bisnis rumah makan menjadi sepi pembeli yang penulis saksikan belakangan ini. Kaprikornus pastikan rumah makan sahabat terjauh dari hal yang mewaspadai terhadap kebersihan. Tak ada kotoran sedikitpun.

Peralatan dan Perlengkapan
Modal yang perlu disiapkan rumah makan yakni materi baku, peralatan dan perlengkapan menyerupai sendok, priring, gelas, garpu, wadah, mangkok, dll.

Kisah Sukses Pengusaha Kuliner dari Nol
Salah seorang pelaku perjuangan yang sukses dalam bidang bisnis rumah makan yakni laki-laki berjulukan lengkap Haji Bustaman. Pria yang ramah dan murah senyum ini berhasil menyebarkan perjuangan franchise rumah makan padang Sederhana hingga mempunyai cabang di beberapa kota besar di Indonesia menyerupai Jakarta, Bandung, Surabaya, Tangerang, Bekasi, Depok, Semarang, hingga ke mancanegara menyerupai Malaysia.

Pada awalnya laki-laki yang bersahabat disapa Bustaman ini semenjak arif balig cukup akal sudah berguru hidup mandiri. Pada tahun 1955 ia merantau ke kawasan Jambi dari kampung asalnya Sumatrera Barat hanya untuk meningkatkan keadaan ekonomi sendiri. Karena jebolan sekolah rakyat kelas dua maka ia melaksanakan banyak sekali jenis pekerjaan kelas rendahan. Seperti jualan koran, buruh perkebunan karet, pedagang asongan, buruh basuh piring di restoran dan lain sebagainya.

Pada tahun 1970, Bustaman  menentukan pulang ke kampung halaman dan menikah dengan seorang gadis pujaan berjulukan Fatimah. Setelah usia ijab kabul berlangsung selama 2 tahun dan mempunyai satu orang anak, laki-laki pekerja keras ini tetapkan hendak merantau ke Jakarta. Sesampai di ibukota, Bustaman menentukan profesi sebagai pedagang rokok menggunakan gerobak ala kaki lima.

Tahun 1975 di Matraman terjadi pertikaian sengit antara preman Jakarta dengan suku Minang. Hal tersebut menciptakan Bustaman sebagai etnis Minang menentukan mengungsi ke kawasan Pejompongan Jakarta untuk menyelamatkan jiwa. Di kawasan Pejompongan ia menentukan membuka perjuangan berjualan rokok secara kaki lima serupa dengan sebelumnya. Dalam sehari ia memperoleh keuntungan sekitar Rp 2000. Hal ini sangat berbeda jauh dengan penghasilan bisnis jualan rokok di Matraman yang sanggup mencapai Rp 8000 perhari.

Karena penghasilan yang didapatkan sangat minim menciptakan laki-laki yang cerdas ini berniat membuka suatu perjuangan dalam bidang masakan untuk menambah penghasilan yakni buka perjuangan rumah makan. Setelah mendapat lokasi perjuangan strategis yang berada di pinggir jalan yang ramai dan cocok dijadikan tempat perjuangan kuliner, Bustaman pun menyewa lokasi berukuran 1 meter x 1 meter  tersebut.

Bustaman benar-benar memulai perjuangan rumah makan dari nol. Ia sama sekali tidak mempunyai ketrampilan memasak. Ia pun tidak mempunyai uang dalam jumlah besar untuk membeli minyak goreng, lauk pauk, beras dan materi baku lainnya. Oleh lantaran itu, dengan pikiran yang cerdas ia tetapkan untuk berguru cara memasak banyak sekali hidangan kuliner secara autodidak ditambah ia sudah mempunyai pengalaman bekerja di sebuah restoran. Modal perjuangan materi baku kuliner dan minuman didapatkan dari dukungan tetangga.

Berjalan waktu, rumah makannya berjalan sukses dan menguntungkan. Dari modal perjuangan awal sekitar Rp 13 ribu menjadi Rp 500 ribu. Keuntungan yang terus berlipat. Di masa kejayaan itu, sebuah bencana tak terduga terjadi. Dimana uang keuntungan perjuangan rumah makan dibawa kabur oleh salah seorang karyawannya.  Hal itu sempat membuatnya stress berat dan stres. Tapi tak berlangsung usang ia bangun kembali dengan membuka rumah makan serupa dengan sisa uang yang ada.

Suatu hari Bustaman merasakan kuliner di sebuah restoran. Ternyata hidangan yang dihidangkan sangat sedap dan enak. Ia pun berkenalan dengan sang koki dan minta resep kuliner tersebut. Berbekal resep kuliner yang ia dapatkan dari sang koki, Bustaman melengkapi perjuangan warung makannya dengan hidangan kuliner dari pemasak handal itu. Tak anyal, rumah makan Bustaman laku cantik dipadati para pelanggan.  Hingga ia membuka cabang di kawasan Roxymas Jakarta.

Kemudian untuk memperluas pasar, ia mengatakan kemitraan perjuangan rumah makan padang Sederhana miliknya dengan sistem usaha waralaba. Bisnis restoran padang dibuka di banyak sekali kawasan hingga ke luarnegeri. Sesuatu hal yang sangat membanggakan dari laki-laki berjulukan Bustaman yang telah berangkat ibadah haji dari keuntungan perjuangan warung makan Sederhana. Itulah dongeng sukses pengusaha muda masakan yang sangat diperhitungkan di dalam negeri ini.

Sebenarnya masih banyak profil pengusaha sukses masakan rumah makan lainnya menyerupai Rangga Umara yang buka warung makan Lele Lela, Riky Try Yuniawan dengan saung restoran Cibiuk,  Bapak Sutarjo, dan Haji Edy Hardi dengan restoran khas sunda Sawargi.
Related Posts